Minggu, 14 Maret 2010

ANEKA SAMBAL NUSANTARA

sambal ijo

Bahan :
14 Cabe hijau pedas/keriting iris2
7 siung bawang merah
2 buah tomat hijau, dipotong-potong
1 sdt garam
1/2 sdt air jeruk nipis
3 sdm minyak goreng untuk menumis

Cara Membuat :
1. Kukus cabai hijau, bawang merah, dan tomat selama 10 menit. Angkat lalu tumbuk kasar/Langsung ditumbuk & dicampur jeruk nipisnya (biar nggak hitam warnanya
2. Panaskan minyak goreng lalu tumis sampai layu. Tambahkan garam dan air jeruk nipis. Masak sampai matang dan harum.

Sambal bajak

Bahan & bumbu ditumis:

Cabe merah utuh
Bawang merah utuh
Tomat merah ukuran sedang-kecil
Terasi, sangrai
Minyak untuk menumis secukupnya
Bumbu lainnya:
Gula merah, disisir
Air asem jawa
Garam secukupnya

Cara membuat:

Tumis cabai merah, bawang merah dan tomat hingga layu, tuang kedalam ulekan, bubuhi terasi, gula merah dan garam sesuai selera, haluskan sambil diberi air asem jawa.

Catatan:
Sambel bajak enak buat temen makan apa aja misal ayam goreng atau bakar berserta lalapan



Sambal kacang

Bahan:

Segenggam kacang tanah yang sudah dikupas, lalu sangrai

Resep Bumbu Sambal Pecel Masakan Khas Indonesia

Resep makanan membuat masakan Bumbu Sambal Pecel yang merupakan Sambel Kacang halal, enak, nikmat, sedap, lezat dan bergizi :

A. Bahan-Bahan Yang Diperlukan Untuk Membuat Bumbu Sambal Pecel Yakni :

1. cabe merah = 2 buah
2. cabe rawit = 10 buah
3. kacang tanah = 250 gram
4. bawang putih digoreng sebentar = 2 siung
5. kencur = 1 ruas jari
6. daun jerul = 2 daun
7. gula jawa atau gula merah = 2 sendok makan
8. air asam jawa = 3 sendok maian
9. garam = 1.5 sendok teh

B. Panduan Cara Memasak Bumbu Sambal Pecel Secara Bertahap Yaitu :

1. kacang tanah digoreng hingga matang
2. ulek bumbu beserta kacang sampai halus dan rata
3. sebelum dihidangkan seduh dengan air panas untuk mengencerkan
Udang kering, rendam air mendidih hingga lunak, tiriskan (haluskan)
Cabe piri-piri sbg pengganti cabe rawit ijo
Bawang putih
Gula merah
Gula pasir sbg pengganti bumbu penyedap
Garam
Air mendidih
Cuka secukupnya

Cara membuat:

Tumbuk bahan sambal kacang (jangan terlalu halus, jadi masih bergerindil dikit), tuang air mendidih dan bubuhi cuka masak, aduk rata, cicipi, siap dijadikan teman penyantap otak-otak juga mie goreng.

Sambal kecap

Bahan:

Bawang merah, cincang kasar
Cabe rawit, potong-potong
Gula pasir sedikit sbg penyedap
Kecap manis
Jeruk nipis pengganti jeruk sate / jeruk limau bisa diganti cuka
Tomat, potong-potong

Cara membuat:

Dalam mangkuk campur jadi satu bawang merah, cabe rawit dan bubuhi gula pasir, aduk rata, masukan kecap manis, beri perasan air jeruk nipis, aduk rata lalu masukan potongan tomat.

Sambel ebi

Bahan :

½ kg Ebi / udang kering Garam secukupnya
Gula pasir = secukupnya
5 siung bawang putih diiris tipis
25 buah cabe rawit
Cara membuatnya ::
Ebi digoreng sampai matang, haluskan atau ulek dengan cabe rawit, bawang putih, gula dan garam. Aduk sampai rata.

Sambal Tomat

Bahan

1 kg tomat merah matang, potong-potong
1 sdt terasi matang
garam seperlunya
1 sdm gula merah
50 ml air
4 siung bawang merah, iris
3 sdm minyak sayur untuk menumis
Bumbu halus
3 siung bawang putih
3 buah cabe merah, tambah untuk lebih pedas

Cara membuat:
Tumis bawang merah sampe harum. Masukkan bumbu halus dan tomat, aduk sampai tomat hancur. Masukkan garam, gula, dan terasi, aduk terus sampe susut dengan api sedang. Siap disajikan


9. Sambal Terasi

Bahan:

8 buah cabai rawit, direbus
5 buah cabai merah, direbus
1 sendok teh terasi, dibakar
1/4 sendok teh garam

Cara Membuat:

Ulek semua bahan sampai lembut. Masukkan ke dalam mangkuk lalu sajikan.
Sambal Taoco

Bahan:

5 buah cabai rawit
3 buah cabai merah
3 sendok makan ebi sangrai
100 gram taoco
1 sendok makan gula merah
400 ml air
Minyak goreng untuk menumis

Cara Membuat:

Haluskan bahan sambal lalu tumis dalam minyak goreng sampai matang. Tuang kaldu dan masak sampai mendidih.

Sambal Cabai Goreng

Bahan:

Minyak goreng
100 g cabai merah
10 buah cabai rawit
6 butir bawang merah
3 siung bawang putih
½ sdt terasi goreng
1 sdt garam
1 sdt gula pasir

Cara membuat:

Panaskan minyak, goreng cabai merah, cabai rawit, bawang merah dan bawang
putih. Angkat dan tiriskan. Haluskan cabai dan bawang bersama terasi dan garam

Sambal Mangga

Bahan:

1 buah mangga muda, buang bijinya, potong2 kotak 2 cm
5 cabai merah
2 sendok makan ebi, rendam air panas selama 15 menit
3 cm terasi bakar (1 sdt terasi bubuk)
garam secukupnya

Cara membuatnya:

Cabai, terasi dan garam digerus, masukkan ebi yang sudah dicuci, gerus sampai semua bahan tercampur rata. Lalu masukkan mangga. Tumbuk kasar sampai mangga agak hancur, aduk rata dan sajikan.
Sajikan sebagai teman makan nasi dan ikan asin goreng.



Sambal Belimbing Wuluh

Resep makanan membuat masakan Sambal Belimbing Wuluh yang merupakan Sambel Terasi halal, enak, nikmat, sedap, lezat dan bergizi :

A. Bahan-Bahan Yang Diperlukan Untuk Membuat Sambal Belimbing Wuluh Yakni :

1. cabe merah = 8 buah
2. belimbing wuluh = 6 buah
3. bawang merah = 4 buah
4. terasi bakar = 1 potong
5. garam = secukupnya
6. gula = secukupnya

B. Panduan Cara Memasak Sambal Belimbing Wuluh Secara Bertahap Yaitu :

1. cabe merah, belimbing wuluh serta bawang merah dikukus sampai matang
2. Ulek semua bahan jadi satu dan merata
3. Sambal belimbing wuluh siap dinikmati

Tanaman Anthurium

Anthurium


Anthurium adalah tanaman hias tropis, memiliki daya tarik tinggi sebagai penghias ruangan, karena bentuk daun dan bunganya yang indah, Anthurium yang berdaun indah adalah asli Indonesia, sedangkan yang untuk bunga potong berasal dari Eropa.

Di Indonesia tidak kurang terdapat 7 jenis anthurium, yaitu Anthurium cyrstalinum (kuping gajah), Anthurium pedatoradiatum (wali songo), Anthurium andreanum, Anthurium rafidooa, Anthurium hibridum (lidah gajah), Anthurium makrolobum dan Anthurium scherzerianum.

* Perbanyakan

Anthurium dapat diperbanyak dengan 2 cara, yaitu generatif (biji) dan vegetatif (stek).

1. Perbanyakan dengan cara generatif (biji)

Tanaman anthurium memiliki 2 macam bunga (Gambar 1) yaitu bunga jantan dan bunga betina. Bunga jantan ditandai oleh adanya benang sari, sedangkan bunga betina ditandai oleh adanya lendir. Biji diperoleh dengan menyilangkan bunga jantan dan bunga betina.

Dengan menggunakan jentik, bunga sari diambil dan dioleskan sampai rata di bagian lendir pada bunga betina. Sekitar 2 bulan kemudian, bunga yang dihasilkan sudah masak, di dalamnya terdapat banyak biji anthurium. Biji-biji tersebut di kupas, dicuci sampai bersih dan diangin-anginkan, kemudian ditabur pada medium tanah halus. Persemaian ditempatkan pada kondisi lembab dan selalu disiram.

2. Perbanyakan dengan cara vegetatif (stek)

Ada 2 cara perbanyakan secara vegetatif, yaitu stek batang dan stek mata tunas. Cara perbanyakan dengan stek batang adalah memotong bagian atas tanaman (batang) dengan menyertakan 1 – 3 akar, bagian atas tanaman ‘yang telah dipotong kemudian ditanam, pada medium tumbuh yang telah disiapkan. Sebaliknya perbanyakan dengan mata tunas adalah mengambil satu mata pada cabang, kemudian menanam mata tunas pada medium tumbuh yang telah disiapkan.

* Penyiapan Medium Tumbuh

Berdasarkan kegunaannya, medium tumbuh dibagi menjadi 2 macam, yaitu medium tumbuh untuk persemaian dan untuk tanaman dewasa. Medium tumbuh terdiri dari campuran humus, pupuk kandang dan pasir kali. Humus atau tanah hutan dan pupuk kandang yang sudah jadi di ayak dengan ukuran ayakan 1 cm, sedangkan pasir kali di ayak dengan ukuran ayakan 3 mm.

Humus, pupuk kandang dan pasir kali yang telah di ayak, dicampur dengan perbandingan 5 : 5 : 2. Untuk persemaian, medium tumbuh perlu disterilkan dengan cara mengukus selama satu jam.

* Penyiapan Pot

Untuk menanam bunga anthurium, dapat digunakan pot tanah, pot plastik atau pot straso. Pot yang paling baik adalah pot tanah karena memiliki banyak pori-pori yang dapat meresap udara dari luar pot. Apabila digunakan pot yang masih baru, pot perlu direndam dalam air selama 10 menit. Bagian bawah pot diberi pecahan genting/pot yang melengkung, kemudian di atasnya diberi pecahan batu merah setebal 1/4 tinggi pot. Medium tumbuh berupa campuran humus, pupuk kandang dan pasir kali dimasukkan dalam pot

* Pemeliharaan

Setelah tanam, tanaman dipelihara dengan menyiram 1 – 2 kali sehari. Daun yang sudah tua atau rusak karena hama dan penyakit, dipotong agar tanaman tampak bersih dan menarik. Sebaiknya tanaman ini dipelihara di tempat teduh karena tanaman tidak tahan sinar matahari langsung.



Tangani Daun Bermasalah

Daun jadi elemen penting dalam anthurium. Uuntuk itulah keberadaan bagian ini tak pernah luput dari perawatan dan perhatian khusus. Segala cara dilakukan demi menjaga kesehatan dan kelangsungan hidupnya.


sebelum menentukan anthurium sebagai tanaman yang akan dipelihara, alangkah baiknya jika Anda mencari sedikit informasi mengenai perawatannya. Sebab, secara umum merawat anthurium itu gampang-gampang susah. Jika sudah tahu caranya, merawat anthurium sangat menyenangkan. Dan sebaliknya, tanpa mengetahui proses perawatan, kegiatan pemeliharaan sering berujung frustasi,” lanjutnya.

Intensitas Panas dan Pupuk

Kuning pada daun anthurium tak selalu bagus. Jika jenis variegata semakin kuning malah semakin mahal, tapi kalau warna kuning akibat sakit pada anthurium dapat menurunkan gengsi dan harga jual. Terlalu sering menatap sinar matahari dan terlalu banyak pupuk diduga jadi salah satu penyebab daun berubah kuning. “Seperti halnya makan, segala yang berlebih itu kurang baik,” tandas Heru.

Itu berbeda dengan jenis variegata, kuning yang muncul karena sakit tampak berbeda. Jika pada jenis variegata daun yang berwarna kuning masih tampak segar, warna kuning pada daun sakit akan terlihat lebih suram. Selain itu, pada permukaan tak jarang daun sakit yang berwarna kuning akan terasa sangat kasar, karena adanya beberapa bagian yang rusak.

Pemupukan pada dasarnya tak perlu dilakukan seriap hari. Cukup 1-2 kali dalam seminggu. Proses pemupukan biasanya dilakukan dengan komposisi 10 CC pupuk dicampur dengan 8 liter air dan dilakukan apling tidak sekali dalam 4 hari.



Harap diperhatikan, proses ini sebaiknya dilakukan dengan tepat dan berlebih. Sebab, jika tanpa aturan tanaman akan cepat berubah kuning. Selain itu, penggunaan pupuk slow release sebaiknya diberikan selama sekali dalam 6 bulan saja.

Selain pemupukan, sinar matahari dan suhu yang terlalu tinggi akan mengubah daun jadi kuning. Seperti halnya kulit yang terbakar, sinar matahari juga dapat merusak fragmentasi dan pigmentasi kesehatan daun anthurium. Waktu yang tepat untuk menjemur tanaman adalah sekitar pukul 08.00 sampai 10.00, dimana matahari belum terik. Jika hal tersebut tidak dilakukan, maka tanaman akan cepat rusak.

Namun selain beberapa faktor tersebut, warna kuning pada anthurium juga sering terjadi karena faktor usia. Umumnya, anthurium yang sudah keluar tongkol secara otomatis diimbangi dnegan berubahnya warna kuning pada daun.

Tips merawat tanaman Aglaonema

Perawatan Tepat Bagi Aglaonema



Beda Jenis, Beda Perlakuan

Aglaonema terkenal dengan tanaman ‘manja’. Untuk itulah ia butuh perlakuan khusus, sehingga penting mengetahui bagaimana merawat aglonema berdasarkan jenisnya. Sebab, setiap jenis – beda pula perlakuannya.

Ini hanya salah satu contoh dari sekian banyak kasus yang terjadi pada pecinta aglaonema Tanah Air. Katakan Susi, ia pecinta aglaonema yang membeli jenis anjamnee dari teman di Thailand. Jenis ini memiliki warna sempurna, dengan kemilau gradasi cantik. Namun naaasnya, tak berselang beberapa minggu koleksi kebanggaannya perlahan menunjukkan gejala kurang enak.
Setelah terserang penyakit – daun yang dulu indah – kini berubah jadi layu. Begitu pun warnanya – kemilau daun yang berwarna-warni – kian memudar dan pucat. Bahkan di beberapa bagian, sudah terjadi gejala pembusukan dengan perubahan warna coklat. Anehnya hampir bersamaan, si Susi juga membeli sebuah aglaonema lokal dengan warna yang juga tak kalah menarik.
Mengalami perawatan dan intensitas pemberian nutrisi yang selalu bersamaan, namun justru aglaonema lokal Susi yang berjenis lipstik ini bisa bertahan dan malah jadi cantik. Jadi, apa latar belakang yang sedang dialami pada kasus ini? Apakah jenis berbeda juga membuat aglaonema harus mendapatkan perawatan yang berbeda pula?
Beda pabrik, ternyata beda pula barang yang dihasilkan, sehingga dalam hal penanganan tentu jelas berbeda satu dengan yang lain. Itu dikatakan Pakar Aglaonema Indonesia, Gregori Garnadi Hambali. Sebab umumnya, orang sering membeli aglaonema tanpa memikirkan perawatannya. Bila dibandingkan dengan jenis lokal, jenis impor biasanya lebih sensitif dan sering sakit-sakitan.

Banyak aglaonema yang cantik, tapi ‘manja’. Namun tak sedikit pula aglaonema cantik yang tahan banting. Beruntung bagi kita, produk lokal memiliki daya tahan lebih daripada impor,”

Tak sedikit dari pedagang asing yang memanfaatkan dan terlalu mengeksploitasi kultur jaringan kasar. Jadi, hasilnya jelek. Jika tidak jeli, kejadian penipuan tak urung akan sering tejadi. Namun tak mendeskreditkan produk impor, tak jarang banyak juga barang berkualitas yang akhirnya sampai ke Indonesia.
Namun di luar kontek itu, beberapa jenis aglaonema lokal dan impor tertentu juga sering terserang penyakit. Misalnya, jenis dona carmen dan lady valentine, sehingga sebelum membelinya, sebaiknya tanya diri Anda, apakah siap menghadapi masalah yang akan timbul kelak?

Jurus Jitu Kembangkan Potensi Aglaonema
Baik impor maupun lokal – dalam merawat aglaonema – tampilan tanaman jadi prioritas utama. Pasalnya, bagus dan semahal apapun tanaman – sampai sejauh mana didapatkannya – akan jadi sesuatu yang mubadzir jika tampilannya tidak prima. Seperti halnya tanaman hias yang lain pada umumnya, kesan pertama jadi penting dalam hal penilaian dan standarisasi kualitas.
“Maka untuk membangun kesan positif, beberapa hal perlu diperlihatkan. Misalnya, kesehatan bagian daun dan kerumpunan tumbuh kembang daun,” ungkap Kolektor Aglaonema di Banjarbaru Kalimantan Selatan (Kalsel), M Zainudin.
Lalu, bagaimana cara membuat daun agar terlihat sehat dan enak dilihat? Pada dasarnya, menurut Zainudin, ada dua macam perawatan mendasar untuk mencemerlangkan daun. Sebab, daun sehat atau sedap dipandang mata biasanya memiliki struktur mengkilap. Bahkan tak jarang, terlihat seperti daun yang terbuat dari plastik. Cara ini biasa dilakukan dengan manual atau tahapan perawatan.
Cara manual biasanya bisa dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya, mengelap daun agar daun terlihat berkilau dan kinclong, sehingga bisa menarik mata setiap orang, bahkan juri kontes. Caranya, bisa dengan air atau bahan pengkilap yang lain, seperti leaf shiner (pengkilap daun instan yang banyak dijual di pasar) sampai bahan pengkilap manual. Misalnya susu dan santan, seperti melakukan pembersihan daun pada anthurium.
“Untuk hasil maksimal, terutama jika untuk keperluan kontes, persiapan atau pengkilapan daun dilakukan 3 hari sebelum acara diadakan. Dan biasanya, perawatan ini dilakukan berulang-ulang setiap harinya, tergantung kapan kita ingin memunculkan kecantikan si daun,” jelas Zainudin.
Cara lain adalah paket keperluan nutrisi. Umumnya seperti manusia, jika kebutuhan makanan cukup dan tak berlebih, maka orang tersebut akan sehat. Begitu juga dengan daun pada aglaonema, semakin baik dan berkualitas nutrisi yang diberikan, maka makin optimal pula struktur daunnya.
Hal ini bisa berupa media tanam, jenis dan intensitas pemupukan, sampai stimulasi lingkungan. Media tanam yang tepat umumnya tak terlalu asam. Dan jika terpaksa, menggunakan tanah yang bersifat asam, kapur bisa ditambahkan dengan ukuran tepat.
“Jika tak ingin susah, penggunaan pakis penuh yang dicampur pupuk organik, bisa jadi solusi tepat,” imbuh Zainudin.
Kelebihan air bagi tanaman, juga kabar buruk. Kesalahan pemilihan media tanam dengan porositas rendah dan penyiraman yang terlalu sering, akan mengakibatkan tanaman tak sehat. Umumnya, ini terjadi secara bertahap. Biasanya tanaman tak akan langsung mati, tapi bagian bawah mengalami kerusakan perlahan-lahan. Dan jika tak segera ditangani, seluruh bagian pun akan mengalami kerusakan, bahkan kematian.
Pemilihan pupuk dengan kandungan tertentu, juga bisa membuat daun kian cantik. Menurut Pakar Tanaman Hias di Jogjakarta, Arie W Purwanto, pupuk dengan kandungan P dan K tinggi, akan mempercepat dan membuat daun kian sehat, cantik, dan mengkilap. Jenis ini bisa didapat, karena dijual bebas di pasaran. Pada dasarnya, mengetahui karakter tanaman adalah hal utama. Sebab, ini berkaitan dalam hal perawatan ke depannya.


Perawatan Aglaonema dari Serangan Jamur dan Bakteri

Untuk pencegahan, gunakan anti jamur (fungisida) atau anti bakteri (bacterisida) yang bertuliskan NON SISTEMIK dalam kemasannya. Untuk katagori non-sistemik ini memang diperuntukkan untuk pencegahan terhadap serangan penyakit kepada aglaonema yang sehat jadi bukan untuk menyembuhkan!.
IV. Perawatan dari serangan jamur dan bakteri
Serangan jamur dan bakteri, merupakan dua hal yang paling ”menakutkan” terhadap aglaonema kita. Serangan penyakit ini memang tidak diundang, dan sebab-sebabnya juga bisa bermacam-macam yang tentu tidak bisa dilihat. Sehingga tindakan pencegahan / preventif lebih utama dari pada mengobatinya.

Kadang penularannya dari sesama aglaonema yang sakit, atau dari tanaman lain sekitar lingkungan tempat kita, atau yang melalui media yang asam, bisa juga dari pengaruh penularan melalui tangan yang telah menyentuh tanaman lain yang sakit.
Untuk tindakan pencegahan / preventif, kalau dilihat dari literatur Bao De ini sendiri (en.baode.cc), dari hasil penelitian Unversitas California Amerika, menghasilkan diantaranya, baode memiliki kemampuan untuk bisa melakukan tindakan preventif untuk pencegahan dari serangan jamur dan bakteri.
Tetapi bukan merupakan jaminan, karena Baode tidak dibuat sebagai anti jamur atau anti bekteri (obat anti bakteri/jamur pun tidak menjamin juga). Akan tetapi, selama ini, penggunaan anti jamur dan anti bakteri di tempat kami, bisa dibilang tidak menggunakannya, kami berusaha untuk “mengandalkan” support lain dari baode saja, dan hasilnya bisa dibilang support untuk pencegahan.
Bagi pembaca yang mau dan lebih yakin dengan anti jamur dan bakteri dipasaran, berikut saran dari kami (kalau boleh disarankan):
Untuk tindakan pencegahan baik terhadap jamur mapun bakteri, gunakanlah 2 minggu sekali atau sebulan sekali dengan dosis setengah dari yang tertulis di produk.
Untuk pencegahan, gunakan anti jamur (fungisida) atau anti bakteri (bacterisida) yang bertuliskan NON SISTEMIK dalam kemasannya. Untuk katagori non-sistemik ini memang diperuntukkan untuk pencegahan terhadap serangan penyakit kepada aglaonema yang sehat jadi bukan untuk menyembuhkan!.
Untuk pengobatan aglaonema yang telah terserang penyakit oleh sebab atau jamur, harus diperhatikan ciri-ciri serangannya, apakah oleh sebab jamur atau bakteri, jangan sampai penyakit karena jamur mengobatinya dengan bacterisida juga sebaliknya. Untuk itu silahkan cari referensi yang lebih ahli agar serangan penyakit benar-benar bisa dideteksi sebab-sebabnya, agar menggunakan obatnya bisa tepat sasaran. Jamur-kah atau Bakteri-kah?
Untuk pengobatan aglaonema yang telah terserang, setelah diketahui penyebabnya jamur atau bakteri, gunakan bakterisida atau fungisida yang bertuliskan SISTEMIK dalam kemasannya. Untuk jenis SISTEMIK ini, memang dibuat untuk membantu proses penyembuhan bukan pencegahan!
Sebelum mengobati agalonema dari serangan penyakit, terlebih dahulu lakukan pembongkaran media dan HARUS diganti dengan yang baru. Pada bagian-bagian yang terserang HARUS dibuang terlebih dahulu, baik itu daun, ataupun akar ataupun bonggol. Setelah itu, cuci bersih semuanya, kemudian rendam bagian akar dan bonggol dengan larutan bakterisida atau fungisida SISTEMIK atau bila perlu rendam semua bagian tanaman selama 15-30menit. Setelah itu, tanam kembali aglaonema setelah direndam dalam media yang bari dan sirami/guyur media dengan larutan bakterisida atau fungisida SISTEMIK. Setelah itu simpan di tempat teduh, tetapi tidak terlalu teduh dan tidak lembab. Setelah 2-3 hari, sering-seringlanh dijemur pagi sampai menjelang siang. Tidak dilakukan penyiraman selama 1 minggu dari hari pertama.
Untuk merek dagang, Bakterisida sekaligus fungisida SISTEMIK dalam satu kemasan diantaranya adalah Bactocyn. Bisa digunakan alternatif pilihan yang tidak membingungkan antara serangan sebab jamur atau bakteri.
Sedangkan untuk hama-hama lain seperti serangga dan lain-lain, gunakan obat tanaman yang bertuliskan KONTAK LAMBUNG LANGSUNG. (tidak dibahas disini)

Peringatan! Untuk pengguna baode, penggunaan bakterisida ataupun fungisida, HARUS berselang 5 hari dari penggunaan Baode Akar.

semoga bermanfaat bagi kita semua, segala kritik, saran, tambahan, atau ide yang lebih inovatif,
Uraian terakhir dari kami adalah disini kami menyajikan untuk berbagi informasi untuk kepentingan kalangan sendiri, sehingga sesama penggemat aglaonema, kita bisa tetap semangat dan tidak cepat putus asa dari pengalaman sebelumnya. Semoga informasi ini sangat bermanfaat bagi pembaca sekalian. Untuk produk selain Baode yang tersebutkan di atas, kami tidak memiliki hubungan apapun dengan produsennya. Apabila terdapat kata-kata yang kurang berkenan atau bahkan tidak bermutu,