Minggu, 14 Maret 2010

Tanaman Anthurium

Anthurium


Anthurium adalah tanaman hias tropis, memiliki daya tarik tinggi sebagai penghias ruangan, karena bentuk daun dan bunganya yang indah, Anthurium yang berdaun indah adalah asli Indonesia, sedangkan yang untuk bunga potong berasal dari Eropa.

Di Indonesia tidak kurang terdapat 7 jenis anthurium, yaitu Anthurium cyrstalinum (kuping gajah), Anthurium pedatoradiatum (wali songo), Anthurium andreanum, Anthurium rafidooa, Anthurium hibridum (lidah gajah), Anthurium makrolobum dan Anthurium scherzerianum.

* Perbanyakan

Anthurium dapat diperbanyak dengan 2 cara, yaitu generatif (biji) dan vegetatif (stek).

1. Perbanyakan dengan cara generatif (biji)

Tanaman anthurium memiliki 2 macam bunga (Gambar 1) yaitu bunga jantan dan bunga betina. Bunga jantan ditandai oleh adanya benang sari, sedangkan bunga betina ditandai oleh adanya lendir. Biji diperoleh dengan menyilangkan bunga jantan dan bunga betina.

Dengan menggunakan jentik, bunga sari diambil dan dioleskan sampai rata di bagian lendir pada bunga betina. Sekitar 2 bulan kemudian, bunga yang dihasilkan sudah masak, di dalamnya terdapat banyak biji anthurium. Biji-biji tersebut di kupas, dicuci sampai bersih dan diangin-anginkan, kemudian ditabur pada medium tanah halus. Persemaian ditempatkan pada kondisi lembab dan selalu disiram.

2. Perbanyakan dengan cara vegetatif (stek)

Ada 2 cara perbanyakan secara vegetatif, yaitu stek batang dan stek mata tunas. Cara perbanyakan dengan stek batang adalah memotong bagian atas tanaman (batang) dengan menyertakan 1 – 3 akar, bagian atas tanaman ‘yang telah dipotong kemudian ditanam, pada medium tumbuh yang telah disiapkan. Sebaliknya perbanyakan dengan mata tunas adalah mengambil satu mata pada cabang, kemudian menanam mata tunas pada medium tumbuh yang telah disiapkan.

* Penyiapan Medium Tumbuh

Berdasarkan kegunaannya, medium tumbuh dibagi menjadi 2 macam, yaitu medium tumbuh untuk persemaian dan untuk tanaman dewasa. Medium tumbuh terdiri dari campuran humus, pupuk kandang dan pasir kali. Humus atau tanah hutan dan pupuk kandang yang sudah jadi di ayak dengan ukuran ayakan 1 cm, sedangkan pasir kali di ayak dengan ukuran ayakan 3 mm.

Humus, pupuk kandang dan pasir kali yang telah di ayak, dicampur dengan perbandingan 5 : 5 : 2. Untuk persemaian, medium tumbuh perlu disterilkan dengan cara mengukus selama satu jam.

* Penyiapan Pot

Untuk menanam bunga anthurium, dapat digunakan pot tanah, pot plastik atau pot straso. Pot yang paling baik adalah pot tanah karena memiliki banyak pori-pori yang dapat meresap udara dari luar pot. Apabila digunakan pot yang masih baru, pot perlu direndam dalam air selama 10 menit. Bagian bawah pot diberi pecahan genting/pot yang melengkung, kemudian di atasnya diberi pecahan batu merah setebal 1/4 tinggi pot. Medium tumbuh berupa campuran humus, pupuk kandang dan pasir kali dimasukkan dalam pot

* Pemeliharaan

Setelah tanam, tanaman dipelihara dengan menyiram 1 – 2 kali sehari. Daun yang sudah tua atau rusak karena hama dan penyakit, dipotong agar tanaman tampak bersih dan menarik. Sebaiknya tanaman ini dipelihara di tempat teduh karena tanaman tidak tahan sinar matahari langsung.



Tangani Daun Bermasalah

Daun jadi elemen penting dalam anthurium. Uuntuk itulah keberadaan bagian ini tak pernah luput dari perawatan dan perhatian khusus. Segala cara dilakukan demi menjaga kesehatan dan kelangsungan hidupnya.


sebelum menentukan anthurium sebagai tanaman yang akan dipelihara, alangkah baiknya jika Anda mencari sedikit informasi mengenai perawatannya. Sebab, secara umum merawat anthurium itu gampang-gampang susah. Jika sudah tahu caranya, merawat anthurium sangat menyenangkan. Dan sebaliknya, tanpa mengetahui proses perawatan, kegiatan pemeliharaan sering berujung frustasi,” lanjutnya.

Intensitas Panas dan Pupuk

Kuning pada daun anthurium tak selalu bagus. Jika jenis variegata semakin kuning malah semakin mahal, tapi kalau warna kuning akibat sakit pada anthurium dapat menurunkan gengsi dan harga jual. Terlalu sering menatap sinar matahari dan terlalu banyak pupuk diduga jadi salah satu penyebab daun berubah kuning. “Seperti halnya makan, segala yang berlebih itu kurang baik,” tandas Heru.

Itu berbeda dengan jenis variegata, kuning yang muncul karena sakit tampak berbeda. Jika pada jenis variegata daun yang berwarna kuning masih tampak segar, warna kuning pada daun sakit akan terlihat lebih suram. Selain itu, pada permukaan tak jarang daun sakit yang berwarna kuning akan terasa sangat kasar, karena adanya beberapa bagian yang rusak.

Pemupukan pada dasarnya tak perlu dilakukan seriap hari. Cukup 1-2 kali dalam seminggu. Proses pemupukan biasanya dilakukan dengan komposisi 10 CC pupuk dicampur dengan 8 liter air dan dilakukan apling tidak sekali dalam 4 hari.



Harap diperhatikan, proses ini sebaiknya dilakukan dengan tepat dan berlebih. Sebab, jika tanpa aturan tanaman akan cepat berubah kuning. Selain itu, penggunaan pupuk slow release sebaiknya diberikan selama sekali dalam 6 bulan saja.

Selain pemupukan, sinar matahari dan suhu yang terlalu tinggi akan mengubah daun jadi kuning. Seperti halnya kulit yang terbakar, sinar matahari juga dapat merusak fragmentasi dan pigmentasi kesehatan daun anthurium. Waktu yang tepat untuk menjemur tanaman adalah sekitar pukul 08.00 sampai 10.00, dimana matahari belum terik. Jika hal tersebut tidak dilakukan, maka tanaman akan cepat rusak.

Namun selain beberapa faktor tersebut, warna kuning pada anthurium juga sering terjadi karena faktor usia. Umumnya, anthurium yang sudah keluar tongkol secara otomatis diimbangi dnegan berubahnya warna kuning pada daun.